Manual Library vs Cyber Library
oleh Eka Candra saputra
(16030234032)
Library
Dalam arti tradisional, perpustakaan
adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan
sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum
dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh
sebuah kota atau institusi, serta dimanfaatkan oleh masyarakat yang
rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
(wikipedia, 2017)
Perpustakaan bukan hanya menjadi pusat informasi bagi pendidikan,
melainkan menjadi pusat informasi penelitian dan pengembangan. Karena
ilmu disadari oleh penelitian akan sangat dominan pengaruhnya bagi
perkembangan keilmuan. Penulis meyakini dengan perpustakaan yang lengkap
dan terus berkembang disinilah letak signifikansinya. Membuat kita
nyaman dan berhak mendapatkan pelayanan yang baik.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat sudah mempengaruhi
berbagai bidang kehidupan dan profesi, hal ini menyebabkan perubahan
sistem pada instansi atau perusahaan, juga harus mengubah cara kerja
mereka. Teknologi informasi banyak digunakan untuk pengelolaan
pekerjaan karena daya efektivitas dan efisiensinya yang sah terbukti
mampu mempercepat kinerja pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan
atau omset yang masuk.
Perkembangan dunia perpustakaan diligat dari segi koleksi data dan
dokumen yang disimpan, diawali dari perpustakaan tradisional yang hanya
terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul
perpustakaan semu modern yang menggunakan katalog (index). Perkembangan mutakhir adalah munculnya perpustakaan digital (digital library)
yang memiliki keunggulan dalam keceptan pengaksesan karena
berorientasi ke data digital dan media jarinngan komputer (internet).
Selain itu, dari segi manajemen (teknik pengolahan), dengan semakin
kompleknya koleksi perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan
penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi Business process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan kemudian terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library automation System) (Romi, 2003:1), berikut
berikut secara singkat dipaparkan perbedaan secara umum antara perpustakaan manual dan perpustakaan digital (Cyber Library)
NO
|
PEMBEDA
|
Manual Library
|
Cyber Library
|
1
|
Waktu
|
Terbatas
jam kerja
|
Tidak terbatas,
dapat diakses 24/7
|
2
|
Pengelolaan
|
sederhana
|
Membutuhkan
media berupa server untuk menyimpan data
|
3
|
Jangkauan
|
Terbatas
|
Terbatas
dan tidak terbatas
|
4
|
Isi / buku
/ konten
|
Terbatas
yang telah dimiliki perpustakaan
|
Tidak
terbatas, dengan mengadakan hyperlink untuk
mengakses setiap konten
|
5
|
Biaya
|
Sedang –
besar (tergantung dari kapasitas buku)
|
Besar pada
permulaan
|
6
|
Tempat
|
Membutuhkan
tempat yang baik dan terawat dan berdasarkan jumlah buku
|
Tidak
terlalu besar
|
7
|
Manfaat
|
Besar –
terbatas
|
Besar –
tidak terbatas
|
8
|
Keterbatasan
|
Biaya
untuk pembelian buku
|
Tidak
semua buku tersedia dalam bentuk ebook, dan tidak semua buku lama tersedia
dalam ebook
|
9
|
Sarana
pendukung
|
Terbatas
|
Tidak
terbatas, selama dapat meningkatkan minat dan pengembangan program perpustakaan
online (games, video, tips, dll)
|
10
|
Pengalaman membaca
|
Terbiasa karena tidak ada radiasi dari layar elektronik
|
Terpapar sinar layar elektronik
|
Tabel 1. Perbandingan antara perpustakaan manual dan digital
Manual Library
Perpustakaan Manual ialah mencakup suatu
ruangan, bagian dari gedung / bangunan atau gedung tersendiri yang
berisi bukubuku koleksi, yang diatur dan disusun demikian rupa, sehingga
mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan
oleh pembaca. Atau Perpustakaan fisik adalah kumpulan atau bangunan
fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem
tertentu atau keperluan pemakai.
Cyber Library/ Digital Library
E–Library (Electronic Library)
atau perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data
baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan
mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui
jaringan komputer. E-Library merupakan suatu kumpulan/koleksi
artikel-artikel dan laporan yang tersedia untuk bacaan on-line atau
download, e-Library mengarah pada inisiatif pembelajaran integratif.
E-Library merupakan sumber yang sempurna untuk mengirimkan teks lengkap
dan referensi penting multimedia, serta mudah untuk digunakan dalam
penelitian.
Menghadapi era informasi (information
era), informasi menjadi sangat penting dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi masyarakat. Adanya perkembangan dan kemajuan bidang teknologi
informasi (Information Technology) yang sangat pesat dewasa ini,
mengharuskan perubahan paradigma dan kinerja pada pusat-pusat atau
sumber informasi. Salah satu sumber informasi tersebut adalah
perpustakaan, Salah satu upaya memaksimalkan pemanfataan dan penggunaan
data/informasi di atas adalah mengembangkan infrastruktur informasi
dengan konsep perpustakan digital (digital library) atau lebih dikenal
dengan e-Library yang pada akhirnya akan menjadi perpustakaan virtual
(virtual library), Digital Library (DL) atau perpustakaan digital adalah
suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar,
suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan
menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Istilah
digital library sendiri mengandung pengertian sama dengan electronic
library dan virtual library.
E-Library mulai berkembang pesat sejak
tahun 1990 diiringi dengan kemajuan teknologi jaringan komputer yang
memungkinkan pengaksesan informasi dari satu tempat ke tempat lain yang
sangat jauh dalam waktu singkat. Dimulai dengan terselenggarakannya
“Workshop on Digital Libraries“ pada tahun 1994 di Amerika.
Tujuan dari membangun e-Library itu sendiri sangat bermacam – macam seperti Mendukung Pengembangan Kemanusiaan, Eksplorasi Musik Populer (Juga Video dan Multimedia Lain), Sumber Koleksi, Organisasi Bibliografis, Modus Akses, Digitasi Dokumen.
Manfaat E-library sebagai suatu layanan baru di perpustakaan bagi komunitas pengguna perpustakaan adalah sebagai berikut:
- E-library merupakan layanan yang dapat membantu pada inisiatif pembelajaran yang terintgrasi.
- E-library merupakan sumber yang sempurna untuk mengirmkan teks lengkap dan referensi penting mutimedia, mudah untuk digunakan dalam penelitian, serta dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
- Mahasiswa menemukan jawaban yang mereka butuhkan lebih dari 2000 majalah, surat kabar, buku-buku dan transkrip teks lengkap: termasuk ribuan peta, gambar, website penddik dari pusat pekerjaan rumah dan file audio/vidio.
- Dosen dan pustakawan bekerja sama untuk membangun mata rantai yang kuat terhadap isi yang terpilih. Menciptakan daftar bacaan dengan halaman-halaman topik, pelajaran-peajaran dan halaman minat dan kepentingan komuitas perguruan tinggi.
- Mengurangi terjadinya pengulangan kegiatan (plagiarism).
- Penyebaran dan akses informasi akan lebih cepat tanpa batas waktu dan ruang, karena tidak terikat secara fisik.
- bersifat lebih luas dari katalog induk dunia (universal main catalogue) dan mampu Melakukan kerjasama dalam jejaring informasi (information networking).
Dalam mengimplementasikan e-Library,
banyak kelebihan yang didapat seperti dokumen mudah ditelusur, keawetan
dokumen terjamin, dan lain – lain. Namun Demikian, e-Library sendiri
masih memiliki kelemahan seperti hak cipta pada dokumen digital,
gangguan virus, digitalisasi dokumen non – elektronik, dan lain – lain.
Oleh karena itu, perlu untuk memahami e-Library terlebih dahulu.
Selain itu, membangun suatu e-Library
atau perpustakaan digital merupakan suatu usaha besar yang memerlukan
perencanaan yang seksama. Hal ini harus disadari bahwa menyebarluaskan
setiap jenis informasi berimplikasi pertanggungjawaban tertentu seperti
hak cipta, masalah sosial dan masalah etis.
Untuk membangun e-Library, banyak faktor
yang perlu dipertimbangkan agar pembangunan e-Library tersebut dapat
berjalan optimal. Adapun faktor – faktornya seperti analisis kebutuhan,
studi kelayakan, pemilihan software, aspek manusia, pelaksanaan dan
evaluasi. Untuk mengembangkan suatu program perpustakaan digital harus
didukung dana dan sumberdaya manusia yang handal karena harus mampu
mengelola berbagai komponen penting di dalamnya seperti : isi (content);
sumberdaya informasi (information resources), aplikasi informasi
(information application) dan jasa informasi (information services).
Perpustakaan digital adalah perpustakaan dimana seluruh koleksinya sudah berbentuk digital. sementara menurut Digital Library Federation di Amerika Serikat memberikan
definisi perpustakaan digital sebagai organisasi-organisasi yang
menyediakan sumber-sumber, termasuk staff dengan keahlian khusus, untuk
menyeleksi, menyusun, menginterpretasi, memberikan akses intelektual,
mendistribusikan, melestarikan, dan menjamin keberadaan koleksi
karya-karya digital sepanjang waktu sehingga koleksi tersebut dapat
digunakan oleh komunitas masyarakat tertentu atau masyarakat terpilih,
secara ekonomis dan mudah.
Berdasarkan International Conference of Digital Library 2004,konsep
Perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang
informasinya didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format
digital. Perpustakaan digital merupakan kelompok workstations yang
saling berkaitan dan terhubung dengan jaringan (networks) berkecepatan
tinggi. Perpustakaan digital ini banyak dikembangkan oleh
perpustakaan-perpustakaan Universitas di Amerika Serikat.
Istilah perpustakaan digital itu sendiri
digunakan sekitar tahun 1994 sebagaimana diuraikan Harter (1997) dalam
Chisenga (2003), penggunaan istilah perpustakaan digital secara relatif
dapat ditelusuri dalam tahun 1994 melalui pembentukan Digital Libraries
Initiative (DLI) yang didanai bersama oleh National Science Foundation,
Advanced Research Projects Agency dan National Aeronautics and
SpaceAdministrationdi Amerika. Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem
yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses
objek informasi tesebut melalui perangkat digital (Sismanto, 2008).
Lesk (dalam Pendit, 2007) memandang perpustakaan digital secara sangat
umum sebagai mata-mata kumpulan informasi digital yang tertata. Arms
(dalam Pendit, 2000) memperluas sedikitnya dengan menambahkan bahwa
koleksi tersebut disediakan sebagai jasa dengan memanfaatkan jaringan
informasi. Selain istilah perpustakaan digital (Digital Library)
terdapat juga istilah lain seperti Electronic Library, Virtual Library,
Cyber Library, dan lain sebagainya dimana semua itu memiliki makna yang
sama yaitu perpustakaan yang memiliki koleksi dalam bentuk digital dan
dapat diakses oleh para pengguna dimanapun dan kapanpun. Perbedaan
“perpustakaan biasa” dengan “perpustakaan digital” terlihat pada
keberadaan koleksi (Subrata, 2009:5). Koleksi digital tidak harus berada
di sebuah tempat fisik, sedangkan koleksi biasa terletak pada sebuah
tempat yang menetap, yaitu perpustakaan. Perbedaan kedua terlihat dari
konsepnya. Konsep perpustakaan digital identik dengan internet atau
komputer, sedangkan konsep perpustakaan biasa adalah buku-buku yang
terletak pada suatu tempat. Perbedaan ketiga, perpustakaan digital bisa
dinikmati pengguna dimana saja pengguna itu berada dan dengan tanpa
terbatasnya waktu, sedangkan pada perpustakaan biasa pengguna menikmati
di perpustakaan dengan jam-jam yang telah diatur oleh kebijakan
organisasi perpusakaan tersebut.National Information Standards
Organization (NISO, 2007) dalam karyanya berjudul: “A Framework of
Guidance for Building Good Digital Collections” menguraikan
komponen-komponen utama yang diperlukan sebagai standar pengembangan
perpustakaan digital. Ada empat jenis kriteria yang harus menjadi pokok
utama, yaitu:
Collection(organized groups of object), dengan prinsip-prinsip pengembangannya sebagai berikut:
- Diwujudkan berdasarkan pada kebijakan pengembangan koleksi yang jelas.
- Koleksi sebaiknya dideskripsikan.
- Dipelihara sepanjang waktu.
- Tersedia secara luas.
- Menghormati hak atas kekayaan intelektual.
- Memiliki mekanisme.
- Koleksi interoperable.
- Terintegrasi dengan alur kerja yang ada dalam institusi.
- Berkelanjutan sepanjang waktu.
Object(digital materials), prinsip-prinsip yang dapat dijadikan pedoman:
- Eksis dalam format yang mendukung penggunaan yang diinginkan.
- Bisa dipelihara dimana obyek tidak akan menimbulkan rintangan dan dapat diakses setiap saat.
- Bermakna dan berguna di luar konteks lokal, mudah dipindahkan, bisa digunakan kembali, dan dapat dipertukarkan.
- Ditandai dengan identifier yang tetap dan bersifat unik.
- Dapat diautentifikasi.
- Memiliki metadata berkaitan.
Metadata (information about objects and collection), prinsip-prinsipyang dapat digunakan:
- Metadata sesuai dengan standar komunitas.
- Mendukung interoperability.
- Menggunakan authority control (mengatur sumber) dan standar konten.
- Mencakup tentang pernyataan tentang syarat-syarat penggunaan obyek digital.
- Mendukung pemeliharaan dan preservasi jangka panjang terhadap obyek dalam koleksi.
Initiatives (programs or project to create and manage collections), prinsip-prinsip yang dapat diterapkan:
- Memiliki desain dasar dan komponen perencanaan.
- Memiliki staf yang sesuai dengan keahlian yang diperlukan untuk mencapai sasaran.
- Mengikuti best practices untuk manajemen proyek.
- Memiliki komponen evaluasi.
- Memasarkan dan menyebarluaskan informasi tentang proses dan hasil proyek kepada pemangku kepentingan.
Cyber Library Open Source
Sumber terbuka (Inggris: open source)
adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu /
lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan
memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan
tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet).
Pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya
dorongan yang bersumber dari budaya memberi,
yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open
Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk
menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik
kepada orang banyak.
Pola Open Source lahir karena kebebasan
berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang
diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok.
Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas
yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi
ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga
datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.
Cyber Library Close Source
Close Source adalah Sistem operasi
perpustakaan online yang codenya tidak dibuka untuk umum, pemilik code
yang close source bisa membagi source codenya melalui lisensi dengan
gratis maupun membayar. meskipun gratis, lisensi tertentu bisa membuat
sebuah sistem operasi tidak sepenuhnya open source. Misalnya jika
lisensi tersebut ada larangan untuk memodifikasi code, maka sistem
operasi ini tidak open source.
Cyber Library Subscribe Source
Subscribe adalah sebuah menu layanan
gratis ataupun berbayar untuk pengunjung dengan cara memasukkan email
aktif untuk memudahkan pengunjung mengetahui post terbaru melalui tautan
yang dikirim lewat email tersebut. Dimana pada perpustakaan
digital/Cyber Library menyediakan menu layanan gratis ataupun berbayar
untuk pembaca, memudahkan pembaca untuk mengetahui informasi/pengetahuan
terbaru berkaitan dengan perpustakaan. Pembaca mengetahui informasi
pengetahuan terbaru tersebut dapat melalui tautan yang dikirm lewat
email pembaca.
Directory
Directory merupakan sistem pengelompokkan data-data file pada
pembagian ruang-ruang di dalam suatu media penyimpanan. Tujuan pembuatan
direktori ialah agar suatu file dapat dikelompokkan pada file yang sejenis,
sehingga lebih terorganisir dan mudah dicari. Berikut diberikan beberapa website mengenai direktori perpustakaan digital di Indonesia :
NO
|
Perpustakaan Online Universitas
|
Alamat Situs
/ URL
|
1
|
Perpustakaan STAN
|
|
2
|
Perpustakaan Universitas
Airlangga
|
|
3
|
Perpustakaan MMUGM
|
|
4
|
Perpustakaan Universitas Islam
Indonesia
|
|
5
|
Perpustakaan Universitas Gadjah
Mada
|
|
6
|
Perpustakaan ITB
|
|
7
|
Perpustakaan Universitas
Indonesia
|
|
8
|
Perpustakaan Univ. Muhmmadiyah
Surakarta
|
|
9
|
Perpustakaan Universitas
Gunadarma
|
|
10
|
Perpustakaan UPI
|
|
11
|
Perpustakaan Univ.ersitas
Sumatera Utama
|
|
12
|
Perpustakaan UNIKA Atma Jaya
|
|
13
|
Perpustakaan IPB
|
|
14
|
Perpustakaan Teknik Geologi UGM
|
|
15
|
Perpustakaan Universitas
Surakarta
|
|
16
|
Perpustakaan Fak. Ilmu Budaya
Univ. Lencana Kuning Riau
|
|
17
|
Perpustakaan Ilmu Keperawatan
UNDIP
|
|
18
|
Perpustakaan Universitas
Paramadina
|
|
19
|
Perpustakaan STAIN Kediri
|
|
20
|
Perpustakaan IBII
|
|
21
|
Perpustakaan Fak. Usuludin dan Filsafat
Univ. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
|
22
|
Perpustakaan Univ. Bangka
Belitung
|
|
23
|
Perpustakaan Univ. Negeri Malang
|
|
24
|
Perpustakaan Fak. Ekonomi Univ.
Brawijaya
|
|
25
|
Perpustakaan FISIPOL UGM
|
|
26
|
Perpustakaan Fak. Ekonomi
Trisakti
|
|
27
|
Perpustakaan Universitas Ahmad
Dahlan
|
|
28
|
Perpustakaan Universitas Negeri
Jakarta
|
|
29
|
Perpustakaan Univ. Tarumanagara
|
|
30
|
Perpustakaan Fak. Kedokteran UGM
|
|
31
|
Perpustakaan Univ. Kristen Satya
Wacana
|
|
32
|
Perpustakaan Universitas YASRI
|
|
33
|
Perpustakaan UMI Makasar
|
|
34
|
Perpustakaan UPN Veteran Jogja
|
|
35
|
Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya
|
|
36
|
Perpustakaan Universitas BINUS
|
|
37
|
Perpustakaan Universitas
Trunojoyo
|
|
38
|
Perpustakaan STPN
|
|
39
|
Perpustakaan Univ. Al-Azhar
Indonesia
|
|
40
|
Perpustakaan UKDW
|
|
41
|
Perpustakaan Universitas
Nasional
|
|
42
|
Perpustakaan Institute Teknologi
Sepuluh November
|
|
43
|
Perpustakaan Universitas
Mercubuana
|
|
44
|
Perpustakaan STMIK & AMIK
|
|
45
|
Perpustakaan Univ. Widyatama
|
|
46
|
Perpustakaan Universitas Lambung
Mangkurat
|
|
47
|
Perpustakaan SMT UGM
|
|
48
|
Perpustakaan Universitas Sultan
Syarif Kasim
|
|
49
|
Perpustakaan Univ. Jend.
Sudirman
|
|
50
|
Perpustakaan Perguruan Tinggi
Agama Islam Tribakti
|
|
51
|
Perpustakaan Univ. Padjajaran
Bandung
|
|
52
|
Perpustakaan UMS
|
Tabel 2. Direktori perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia
semua link yang tertera pada tabel diatas belum sepenuhnya bisa diakses, beberapa mengalami maintenance, atau perubahan website
DAFTAR RUJUKAN
Anonim. 2017. Perputakaan Digital. https://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan_digital. (21 september 2017).
Mulyana, Saepul. 2010. Peran Perputakaan di Masa Kini. http://blog.sivitas.lipi.go.id/blog.cgi?isiblog&1136663334&&Juni&1036006072&2011&1286264712&saep001&&1. (23 September 2017
Salehbrik. 2015. Perbedaan sistem operasi open source dan close source dan contohnya. https://salehbrik.wordpress.com/2015/10/21/perbedaan-sistem-operasi-open-source-dan-close-source-dan-contohnya/. (24 September 2017
Sumardji, P. 1978. Mengelola Perpustakaan. Jakarta : Kanisius
Widya, Utami. 2013. Definisi Directory. http://informatika-site.blogspot.co.id/2013/05/definisi-directory.html (22 september 2017).
Komentar
Posting Komentar