Langsung ke konten utama

Pengindeks Jurnal Online


Pengindeks Jurnal

Pengertian Pengindeks Jurnal

Penulisan Jurnal Ilmiah selalu di ikuti dengan penulisan Indeks mengenai jurnal tersebut. Indeks adalah alat yang digunakan di dunia internet oleh peneliti dan pustakawan untuk menemukan konten ilmiah. Dalam kaitannya dengan pengindeksan, dikenal pula  istilah direktori akses jurnal terbuka atau Directory Open Acces Jurnal (DOAJ). DOAJ merupakan salah satu dari daftar jurnal yang paling terkenal. kemudahan pencarian jurnal sangat diperlukan oleh para pembaca maka perlu pengindeksan yang cukup mudah agar membantu proses mencari. Indeks digunakan untuk pencarian yang lebih tepat, sering didasarkan pada kata kunci atau istilah subjek. Web of Science (WOS) adalah contoh yang baik dari layanan pengindeksan utama. 

Indeksasi Jurnal adalah proses pengindeksan pada jurnal. Hal terpenting dari indeksasi jurnal yaitu menyebarkan metadata dan beberapa lembaga pengindeks full teks artikel jurnal pada data Data base eksternal. Manfaat jurnal terinfeksi adalah memungkinkan tingkat akses metadata jurnal semakin tinggi oleh pengguna.  Berikut di paparkan beberapa tipe indeksasi jurnal yaitu

·         Search Engines

·         General Indexes

·         Quality Assured Indexes

·         Citation Indexes

·         Regional Indexes

1.      Search Engines

Search engine adalah alat yang digunakan untuk membantu orang menemukan informasi di World Wide Web. Menggunakan program yang dikenal sebagai laba-laba, yang merangkak, yaitu web, mesin pencari yang mengumpulkan metadata deskriptif dan kata kunci dari fulltext dari berbagai halaman web dan membangun besar-besaran, index dicari.

2.      General Indexes

Tidak seperti mesin pencari yang mencoba untuk memasukkan segala sesuatu di web, General Indexes biasanya membatasi diri untuk konten jurnal. Hanya jurnal yang terdaftar yang dikenal, seperti Comercial Ulrich atau Free New Jour. Seperti mesin pencari, General Indexes tidak membatasi inklusi yang didasarkan pada kualitas, membuat jurnal mudah untuk masuk ke dalam, tapi menghasilkan sedikit prestasi. General Indexes lain yang penting adalah direktori Open Access Jurnal (DOAJ). The DOAJ hanya indeks jurnal yang dapat diakses secara bebas, dan mengharuskan mereka untuk mematuhi standar jaminan kualitas tertentu.

3.      Quality Assured Indexes \

Indeksasi ini adalah indeks yang memiliki kriteria kualitas tertentu dan semua jurnal harus memenuhi jika mereka ingin terindeks. Misalnya, untuk terindeks pada Medline jurnal harus menjamin bahwa memenuhi standar Medline tersebut yang meliputi kualitas dari jurnal yang diterbitkan serta isu-isu praktis seperti penerbitan tepat waktu, dll.

4.      Citation Indexes

Citation Indexes tidak hanya mencakup metadata dari jurnal (judul artikel, abstrak, penulis, dll), tetapi juga melacak kutipan dari artikel. Ada dua kutipan indeks utama, Thomson Reuters Web of Science (WOS) dan Scopus (dari Elsevier). Keduanya adalah produk berlangganan, sehingga meskipun bebas untuk diindeks oleh mereka, untuk menggunakan informasi maka harus membayar berlangganan. Banyak universitas perpustakaan dapat menyediakan akses ke indeks ini. WOS indeks hanya sekitar 12.000 jurnal, dan membuat keputusan tentang inklusi berdasarkan:

·         Kualitas konten

·         Keandalan publikasi

·         Apakah jurnal yang dikutip dalam jurnal yang WOS sudah indeks

Citation indexes adalah indeks yang paling sangat diinginkan karena menganugerahkan Impact Factor (IF) dari jurnal.

5.      Regional Indexes

Regional Indexes berfokus pada jurnal dari daerah tertentu di dunia. Contohnya termasuk Latindex untuk Amerika Latin, Karibia, Spanyol, dan Portugal; Redalyc untuk Amerika Latin, Karibia, Spanyol, dan Portugal; dan lain-lain. Regional Indexes lainnya dapat ditemukan di situs web INASP JOLs. Regional Indexes menyediakan informasi penting pada penelitian dan publikasi dari negara atau wilayah yang layak dan berpartisipasi di Regional Indexes.

Lembaga Pengindeks Jurnal Internasional Bereputasi

1.      Thomson Scientific

2.      Art & Humanities Citation Index (AHCI)

3.      Science Citation Index (SCI)

4.      Social Science Citation Index (SSCI)

5.      High Wire

6.      The ACM digital library

7.      The IEEE Explore Digital Library

8.      SCOPUS

9.      Cambrige Scientific Abstrac (CSA)

10.  Chemical Abstract Services (CAS)

11.  CABI

12.  Directory of Open Access Journal (DOAJ)

13.  EBSCO

14.  Gale

15.  Proquest

16.  Google Scholar

17.  Microsoft Academic Search

18.  CiteSeer

19.  Index Copernicus

20.  Portal Garuda (Nasional)



Parameter Global Untuk Mengukur Reputasi Jurnal Ilmiah Antara Lain:

1.      Impac Factor (Thomson Reuters)

2.      Scimago Journal Rank (SJR) 

3.      Source Normalized Impact per Paper (SNIP) (Scimago, SCOPUS)

4.      H-index (SCIMAGO, SCOPUS, Google Scholar)

5.      i10-index (Google Scholar)

6.      Number of published article per x-year

7.      Number of citation per x-year

8.      % rejection rates

9.      Akreditasi Jurnal Ilmiah (A atau B).



Impact Factor

Parameter apa yang menjadi tolok ukur kualitas sebuah jurnal intersional mengingat sadai ini ada banyak sekali yang mengklaim jurnal yang diterbitkan adalah jurnal internasional berkualitas tinggi Indikator lain yang digunakan adalah jurnal yang memiliki impact factor, yang lebih banyak dipakai secara internasional.

Impact factor adalah salah satu cara untuk mengevaluasi kualitas jurnal yang dilakukan oleh ISI Journal Citation Reports (JCR). Indikator ini telah dipandang menjadi indikator utama untuk mengukur secara kuantitatif kualitas sebuah jurnal, paper risetnya,  peneliti yang menulis paper tersebut dan bahkan institusi dimana mereka bekerja. Impact factor jurnal adalah ukuran seberapa sering rata-rata artikel pada sebuah jurnal telah disitasi pada tahun tertentu. Impact factor membantu kita mengevaluasi pentingnya jurnal relatif, khususnya ketika membandingkan dengan jurnal lain dalam bidang yang sama. Impact factor dihitung dengan membagi jumlah sitasi pada tahun sekarang pada artikel yang dipublikasi dalam dua tahun sebelumnya dengan jumlah artikel total yang dipublikasi dalam dua tahun sebelumnya.

Impact factor merupakan salah satu dari tiga ukuran standar yang diciptakan oleh The Institute of Scientific Information (ISI) yang digunakan untuk mengukur cara sebuah jurnal menerima sitasi pada artikelnya dengan berlalunya waktu.

impact factor adalah sebuah ukuran dari ukuran relatif kurva sitasi pada tahun 2 dan 3. Ini dihitung dengan membagi jumlah sitasi sekarang yang diterima sebuah jurnal pada artikel yang dipublikasi dalam dua tahun sebelumnya dengan jumlah artikel yang dipublikasi pada tahun yang sama. Jadi, sebagai contoh, impact factor 2010 adalah sitasi dalam 2010 pada artikel yang dipublikasi pada 2008 dan 2009 dibagi dengan jumlah artikel yang dipublikasi pada 2008 dan 2009. Angka yang dihasilkan tersebut dapat dipandang sebagai jumlah sitasi rata-rata yang diterima artikel per tahun dalam dua tahun setelah tahun publikasi.

Menggunakan jurnal X sebagai contoh:

Sitasi pada 2010 terhadap artikel yang dipublikasi pada:

  • 2009        = 258
  • 2008        = 199
  • Jumlah = 457

Jumlah artikel yang dipublikasi pada:

  • 2009         = 116
  • 2008         =    71
  • Jumlah = 187

Perhitungan: Impact Factor = 457/187 = 2.444

Tabel 1. Impact factor jurnal teknik kimia dan yang terkait diurutkan dari impact factor tertinggi.


CiteScore

CiteScore Metric memberikan cara yang konsisten untuk melacak kinerja setiap tahun dari CiteScore, CiteScore Tracker juga menunjukkan bagaimana CiteScore tahun ini dibangun setiap bulan – informasi tambahan yang mungkin berguna saat membuat keputusan jurnal internasional mana yang akan disubmit.

Cara kerjanya: CiteScore Tracker dihitung dengan cara yang sama seperti CiteScore, tapi untuk tahun berjalan, bukan tahun sebelumnya, lengkap.

Setelah nilai CiteScore tahunan baru diperbaiki, maka CiteScore Tracker untuk tahun depan dimulai dan ditampilkan di Scopus.com. Sebagai contoh, setelah CiteScore 2016 diperbaiki, CiteScore Tracker 2017 juga akan dimulai dan tersedia di Scopus.

Berikut langkah-langkahnya :

1.      Browsing ke link https://journalmetrics.scopus.com/

2.      Temukan judul jurnal yang ingin dianalisa

3.      Klik judul untuk membuka halaman rincian Sumbernya di Scopus.com

4.      Pada halaman ini Anda akan menemukan nilai CiteScore, SJR dan SNIP judul untuk perhitungan tahunan terbaru, beserta informasi dan wawasan lebih lanjut tentang nilai dan nilai CiteScore tahunan terkini.

5.      Scroll ke bawah lebih lanjut pada halaman rincian Sumber untuk menemukan CiteScore Tracker

6.      Di sini akan menemukan nilai saat ini dan saat terakhir diperbarui

7.      Kita juga dapat mengklik kedua kutipan dan dokumen saat ini yang digunakan dalam perhitungan untuk menganalisis lebih lanjut data yang digunakan dari Scopus

Kelebihan CiteScore Metrics yaitu:

·         Komprehensif

CiteScore metrik dihitung menggunakan data Scopus untuk lebih dari 22.000 judul seri, jurnal peer review, seri buku, prosiding konferensi dan jurnal lainnya di 330 disiplin ilmu.

·         Transparan

Menggunakan data Scopus, CiteScore metrik perhitungan yang sederhana dan mudah untuk direplikasi.

·         Terkini

CiteScore Tracker menunjukkan bagaimana CiteScore tahun berjalan dan setiap bulan terlihat datanya.

·         Gratis

Siapapun dapat mengakses fungsi metrik serial-level pada Scopus dan bisa download data metrik CiteScore lengkap dari https://journalmetrics.scopus.com/ tanpa biaya.

SNIP

Source Normalized Impact per Paper (SNIP) merupakan metode pengukuran mutu jurnal yang diterbitkan oleh Elsevier Scopus dengan membandingkan jumlah artikel yang menyitasi terhadap jumlah artikel yang dipublikasi oleh sebuah jurnal tetapi dengan mempertimbangkan mutu jurnal yang menyitasi.

Dibuat oleh Profesor Henk Moed di CTWS, Universitas Leiden. SNIP digunakan untuk mengukur dampak sitasi dengan pembobotan sitasi berdasarkan jumlah total sitasi dalam suatu bidang (subjek). Dampak setiap publikasi diukur berdasarkan rasio kutipan dalam setahun (Y) untuk makalah ilmiah yang diterbitkan dalam tiga tahun sebelumnya dibagi dengan jumlah makalah ilmiah yang diterbitkan pada tahun yang sama. 



SJR

Scientific Journal Rankings (SJR) adalah ukuran pengaruh ilmiah jurnal ilmiah yang menjelaskan baik jumlah kutipan yang diterima oleh jurnal dan pentingnya atau prestise jurnal dari mana kutipan tersebut berasal. SJR digunakan untuk perangkingan jurnal.

SJR dikembangkan oleh Profesor Felix de Moya, seorang professor dan peneliti di Consejo Superior de Investigaciones Cientificas and Vicente Guerrero Bote di Universitas Extremadura. SCImago Journal Rank (SJR) adalah sebuah ukuran yang didasarkan pada gagasan bahwa “Semua kutipan tidak diciptakan sama”. Dengan SJR, field subjek, kualitas dan reputasi jurnal memiliki efek langsung pada nilai sitasi sebuah journal. SCIMAGO Journal and Country Rank (SJR) adalah alternatif untuk melihat Impact Factor (IF) sebuah jurnal. Seperti halnya IF, SJR yang berdasarkan perhitungan dari database scopus disetiap jurnal juga terdapat informasi perangkingan berdasarkan sistem kuartil (Q1-Q4).



Arti Q dalam perangkingan Jurnal

Berdasarkan data IF, Journal Citation Reports yang diterbitkan oleh Thomson Reuters juga peringkat tahunan dari kategori jurnal ilmu pengetahuan dan ilmu sosial, dalam kategori subjek yang relevan untuk setiap jurnal (pada kenyataannya, mungkin ada lebih dari satu ).

Oleh karena itu muncul peringkat kuartil/quartile (Q) untuk IF setiap jurnal di masing-masing kategori subjek. Q1 menunjukkan 75-100% dari distribusi IF, Q2 untuk posisi tengah-tinggi (antara 50% dan 75%), Q3 menengah ke posisi teratas (25% ke 50%), dan Q4 posisi terendah (kurang dari 25% distribusi IF). Misalnya, IF 2009 untuk ACM TRANSACTIONS ON SENSOR NETWORKS adalah 1,938. Dengan demikian, jurnal peringkat ke 32 (dari 116 jurnal, Q2) di subjek COMPUTER SCIENCE, INFORMATION SYSTEMS, sementara itu peringkat ke-11 (dari 76 jurnal, Q1) di subjek TELECOMMUNICATIONS.



H – Indeks

Indeks-h (bahasa Inggris: h-index) merupakan indeks yang mencoba untuk mengukur baik produktivitas maupun dampak dari karya yang diterbitkan seorang ilmuwan atau sarjana. Indeks ini didasarkan pada jumlah karya ilmiah yang dihasilkan oleh seorang ilmuwan dan jumlah sitasi (kutipan)p yang diterima dari publikasi lain. Indeks ini juga dapat diterapkan pada produktivitas dan dampak dari sekelompok ilmuwan, seperti departemen atau universitas atau negara.

Namun, perlu diketahui bahwa h-indeks ini masih terdapat kekurangan dalam validitasnya, seperti rentan terhadap manipulasi sitasi pribadi. H-indeks adalah bilangan h terbesar dimana sejumlah h artikel paling sedikit mempunyai h citation. Contoh : h-indeks 6, berarti ada 6 artikel yang disitasi oleh minimum 6 artikel pensitasi.

Contoh perhitungan h-indeks: seorang akademis memiliki 6 paper atau makalah yang disitasi masing-masing sebanyak 44, 20, 15, 7, 5 dan 2. Maka H indeks akademisi tersebut adalah 5.

Cara menghitungnya, dengan mengurutkan paper/makalah berdasarkan jumlah sitasi terbanyak:

Paper 1 jumlah sitasi 44

Paper 2 jumlah sitasi 20

Paper 3 jumlah sitasi 15

Paper 4 jumlah sitasi 7

Paper 5 jumlah sitasi 5

Paper 6 jumlah sitasi 2

H-Indeks 1 = ada 1 paper yang disitasi minimal satu kali

H-Indeks 2 = ada 2 paper yang disitasi minimal dua kali

H-Indeks 3 = ada 3 paper yang disitasi minimal tiga kali

H-Indeks 4 = ada 4 paper yang disitasi minimal empat kali

H-Indeks 5 = ada 5 paper yang disitasi minimal lima kali

H-Indeks 6 = ada 6 paper yang disitasi minimal enam kali

Dari akademisi diatas terlihat bahwa akademisi tersebut hanya memiliki 5 paper yang disitasi minimal 5 kali sehingga memberikan h-indeks =5



Sumber


https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks-h (Diakses 8 Oktober 2017)

https://journalmetrics.scopus.com/ (Diakses 8 Oktober 2017)

https://journalmetrics.scopus.com/ (Diakses 8 Oktober 2017)







Penulis

Eka Candra Saputra


Komentar

  1. wawww anda sangat membantukuuuu, terimakasihh

    BalasHapus
  2. Harrah's Resort Atlantic City Tickets - JamBase
    Book 파주 출장샵 Harrah's Resort 전라북도 출장마사지 Atlantic City Event Center Tickets at Ticketmaster.com. Find Harrah's 사천 출장샵 Resort Atlantic 대전광역 출장안마 City venue concert 경상남도 출장안마 and event schedules, venue information, directions,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DOI, ISSN dan ISBN

DOI DOI ( Digital Object Identifier) atau pengidentifikasi objek digital adalah suatu alamat unik yang bersifat permanen. Walaupun sama – sama terdapat di dalam jurnal DOI berbeda dengan ISSN yang memberi identitas unik bagi tiap jurnal, Setiap Makalah tertentu akan diberikan saru identitas yang unik yaitu DOI tersebut. Salah satu cara menandai sebuah jurnal yang dikelola secara serius dan profesional adalah kerik jurnal tersebut meregistrasikan setiap artikel yang diterbitknya agar memiliki DOI, sebagai kode identitas yang unik. Setiap artikel akan terhubung ke seluruh dunia sehingga ada Link of citation . Format yang dimiliki oleh DOI cukup sederhana, berbentuk string karakter yang terbagi menjadi dua bagian: prefix dan suffix. Keduanya dipisahkan oleh karakter “/”. Bagian suffix menunjukkan identifier yang diberikan untuk suatu obyek dokumen tertentu dan Bagian prefix menunjukkan sebuah otoritas (lembaga) yang berwenang meng-assign DOI. Lokasi tempat dokumen dapat dikaitkan d

Perbedaan Peer Review dan Non-Peer Review

Perbedaan Peer Review dan Non-Peer Review Oleh Eka Candra Saputra 16030234032 Peer review atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan penilaian sejawat merupakan suatu proses peninjauan ulang sebuah karya ilmiah oleh beberapa pihak yang berwenang atau ilmuwan yang paham di bidang studi terkait jenis karya ilmiah tersebut sebelum benar-benar dipublikasikan. Proses peninjauan ulang ini dilakukan oleh orang yang tidak terlibat langsung dalam proses pembuatan bahan yang dievaluasi yang biasa disebut dengan mitra bestari sedangkan orang yang mengirim manuskrip disebut peer reviewee . Peer reviewer mempunyai tujuan untuk membuat sebuah karya ilmiah memenuhi standar disiplin ilmiah dan standar keilmuan pada umumnya. Proses awal berupa peer reviewee mengirim naskah manuskripnya kepada penenrbit karya ilmiah yang dituju, kemudian pihak editor jurnal menelaah prinsip-prinsip kesesuaian dengan skup jurnal, standar redaksional dan implikasi dari hasil penelitian tersebut. Ketika edi